PMI Papua latih pelajar SMA di seluruh wilayahnya dalam program pertolongan pertama dan pendidikan kemanusiaan. Inisiatif ini adalah langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang sigap, peduli, dan siap bertindak dalam situasi darurat. Mereka bukan hanya dibekali keterampilan medis dasar, tetapi juga nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Program pelatihan ini dirancang komprehensif, mencakup teori dan praktik lapangan. Peserta diajarkan teknik-teknik dasar pertolongan pertama, seperti penanganan luka, patah tulang, dan evakuasi korban. Materi disampaikan dengan metode interaktif agar mudah dipahami dan diingat oleh para pelajar.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah menciptakan kader-kader muda yang mampu memberikan bantuan awal pada korban kecelakaan atau bencana. Dengan bekal ilmu ini, mereka bisa menjadi penolong pertama di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat, sebelum bantuan medis profesional tiba.
Selain keterampilan pertolongan pertama, PMI Papua latih pelajar tentang prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah. Mereka diperkenalkan pada tujuh prinsip dasar: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan. Nilai-nilai ini akan membentuk karakter mulia mereka.
Pendidikan kemanusiaan juga menjadi fokus penting. Pelajar diajarkan tentang pentingnya empati, toleransi, dan solidaritas. Mereka didorong untuk peka terhadap lingkungan sekitar dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, memahami bahwa setiap individu memiliki peran dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Program ini juga bertujuan untuk meregenerasi relawan PMI di masa depan. Dengan melatih pelajar sejak dini, diharapkan akan ada lebih banyak generasi muda Papua yang tertarik bergabung menjadi relawan. Mereka akan menjadi tulang punggung kekuatan PMI dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Pelatihan ini tidak hanya berhenti di kelas. PMI Papua latih pelajar dengan simulasi kasus nyata agar mereka terbiasa menghadapi situasi darurat. Ini membantu mereka mengaplikasikan teori ke dalam praktik, membangun kepercayaan diri, dan melatih kemampuan berpikir cepat di bawah tekanan.
Dampak positif dari program ini sangat luas. Para pelajar tidak hanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, tetapi juga pengalaman berharga yang akan membentuk karakter mereka. Mereka menjadi agen perubahan, menyebarkan semangat kemanusiaan di lingkungan sekolah dan komunitas.