Palang Merah Indonesia (PMI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan. Lahir dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, jejak langkah PMI dalam mengawal kemanusiaan terentang panjang, mewarnai berbagai peristiwa penting di Tanah Air. Menelusuri sejarah PMI berarti memahami dedikasi tanpa henti dalam membantu mereka yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan.
Cikal bakal PMI sebenarnya telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Batavia. Namun, semangat kemerdekaan mendorong para tokoh nasional untuk mendirikan organisasi palang merah yang sepenuhnya independen dan berdaulat. Pada tanggal 17 September 1945, PMI resmi berdiri sebagai perhimpunan nasional yang bergerak di bidang kemanusiaan. Pembentukan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa, menunjukkan kesadaran akan pentingnya organisasi kemanusiaan dalam membangun negara.
Di masa-masa awal kemerdekaan, PMI memainkan peran krusial dalam membantu korban perang dan revolusi fisik. Para relawan PMI dengan gigih memberikan pertolongan pertama, menyalurkan bantuan logistik, dan merawat para pengungsi. Semangat pengabdian yang tinggi menjadi ciri khas PMI sejak saat itu, tertanam kuat dalam setiap aksi kemanusiaan yang dilakukan.
Seiring berjalannya waktu, peran PMI semakin meluas. Tidak hanya hadir saat konflik bersenjata, PMI juga aktif dalam penanggulangan bencana alam yang sering melanda Indonesia. Mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga letusan gunung berapi, relawan PMI selalu hadir di garis depan, memberikan bantuan evakuasi, pertolongan medis, dan dukungan psikososial bagi para korban.
Selain respons tanggap darurat, PMI juga memiliki peran penting dalam bidang kesehatan masyarakat. Melalui unit transfusi darah, PMI memastikan ketersediaan darah yang aman dan berkualitas bagi yang membutuhkan. Program-program kesehatan lainnya seperti pencegahan penyakit menular dan pelayanan kesehatan di daerah terpencil juga menjadi bagian integral dari upaya PMI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam perjalanannya yang panjang, PMI telah menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Namun, komitmen terhadap tujuh prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional – Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan 1 – tetap menjadiLandasan utama setiap tindakan PMI