Sejarah Hari Palang Merah Internasional yang Diperingati 8 Mei

Setiap tahun pada tanggal 8 Mei, dunia memperingati Hari Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional. Tanggal istimewa ini dipilih secara khusus untuk mengenang hari kelahiran Henry Dunant (8 Mei 1828 – 30 Oktober 1910), seorang tokoh kemanusiaan Swiss yang visinya yang luar biasa melahirkan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Inspirasi mendalam untuk membentuk sebuah organisasi yang netral dan berdedikasi untuk menolong para korban perang muncul ketika Dunant secara langsung menyaksikan kengerian dan dampak kemanusiaan yang mengerikan dari Pertempuran Solferino pada tahun 1859. Pemandangan ribuan tentara yang terluka parah dan terabaikan tanpa adanya perawatan medis yang memadai benar-benar membangkitkan nuraninya untuk segera bertindak. Melalui tulisan monumentalnya, “A Memory of Solferino,” ia dengan penuh semangat menyerukan pembentukan kelompok sukarelawan yang terorganisir dengan baik untuk membantu para korban perang dan juga mendesak perlunya perjanjian internasional yang kuat untuk melindungi mereka dari kekejaman konflik.

Gagasan mulia dan inovatif dari Dunant ini disambut dengan baik oleh berbagai pihak, dan pada tahun 1863, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) secara resmi didirikan di Jenewa, Swiss, sebagai realisasi dari visinya. Prinsip-prinsip inti yang menjadi landasan bagi seluruh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, termasuk kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kemandirian, kesatuan, universalitas, dan ketidakberpihakan, kemudian dirumuskan dengan cermat dan menjadi panduan operasional bagi seluruh kegiatan organisasi di berbagai belahan dunia.

Hari Palang Merah Internasional pertama kali dirayakan secara resmi pada tahun 1948. Peringatan yang penuh makna ini menjadi momentum penting untuk menghormati jasa-jasa yang tak ternilai dari para relawan dan staf Palang Merah serta Bulan Sabit Merah yang tanpa lelah dan pamrih terus memberikan bantuan kemanusiaan di tengah berbagai situasi sulit seperti konflik bersenjata, bencana alam yang dahsyat, dan berbagai situasi darurat lainnya. Selain itu, hari ini juga menjadi kesempatan yang berharga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara global akan pentingnya prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal dan untuk terus mendukung karya organisasi ini dalam upaya mulianya untuk meringankan penderitaan sesama manusia.